Materi 1 IPA
Empat Faktor yang
Memengaruhi Kesehatan
Kesehatan adalah anugerah yang
paling berharga bagi setiap insan manusia. Buat apa banyak harta, tetapi badan
kita sakit. Ada juga yang mengatakan “Health is not everything, but without
health everything is nothing”. Memang, kesehatan itu bukan segalanya, tetapi
tanpa kesehatan segalanya tiada artinya.
Menurut Hendrick L. Blumm,
terdapat empat faktor yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu
faktor perilaku, faktor lingkungan, faktor keturunan, dan faktor pelayanan
kesehatan. Dari 4 faktor yang memengaruhi derajat kesehatan tersebut ternyata faktor
perilaku memiliki pengaruh yang cukup besar, kemudian di ikuti oleh faktor
lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan. Keempat faktor di
atas memiliki keterkaitan dan saling memengaruhi.
1. Faktor Perilaku
Perilaku masyarakat yang sehat
akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat kesehatan. Hal ini
dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya
hidup. Misalnya, kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari
serangan banyak penyakit, antara lain; Jantung, darah tinggi, stroke, obesitas
(kegemukan), diabetes melitus, dan lain sebagainya. Kebiasaan (perilaku)
mencuci tangan sebelum makan akan menghindarkan kita dari penyakit saluran pencernaan
(diare dan lain sebagainya). Perilaku menggosok gigi setelah makan dan sebelum
tidur dapat mencegah penyakit seputar kesehatan gigi dan mulut. Dan masih
banyak perilaku atau kebiasaan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang bersih sangat
berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perbandingan angka
orang sakit yang signifikan, terjadi antara lingkungan yang bersih dengan lingkungan
kumuh/kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkiti masyarakat yang hidup di
lingkungan kumuh antara lain: demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran
pencernaan, dan pernapasan.
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan fasilitas kesehatan
dengan mutu pelayanan yang baik, akan mempercepat derajat kesehatan masyarakat.
Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangkau dan dengan mutu pelayanan yang
baik, akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan
fasilitas harus diikuti dengan keterampilan tenaga kesehatan yang merata,
mencukupi, dan mempunyai kompetensi di bidangnya. Dalam pelayanan hingga
tingkat pelosok desa.
4. Faktor Keturunan
Banyak penyakit yang dapat kita
cegah, misalnya dengan cara membersihkan lingkungan. Namun, sebagian penyakit
tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan. Semakin besar risiko
penyakit keturunan, maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan.
Untuk mencegah penyakit turunan perlu ada ya konseling perkawinan yang baik.
Keempat faktor di atas saling
berpengaruh dan tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu, upaya pembangunan
sarana kesehatan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan secara simultan.
Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, mencakup upaya preventif/promotif,
kuratif dan rehabilitatif.
Tugas 1 dikerjakan di buku IPA
Berdasarkan bacaan di atas
buatlah rangkuman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan manusia
beserta contohnya!
Materi 2 SDdP
Pola Lantai dalam
Seni Tari
Pola Lantai Tari merupakan
garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari
perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis
imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok.
Garis tersebut dapat digambarkan
dengan melihat formasi para penari ketika sedang memperagakan tarian. Pola
lantai tari bisa dilakukan oleh penari tunggal, berpasangan atau berkelompok,
meskipun sebagian besar pola tari dilakukan oleh berkelompok.
Fungsi dari pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton. Sebenarnya dalam pola lantai terdapat dua garis dasar yaitu garis lurus dan melengkung.
Tujuan dengan menguasai pola
lantai yaitu penari akan lebih mudah melakukan perpindahan gerak. Sehingga sang
penari akan mengetahui area mana yang menjadi area miliknya tanpa harus
khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.
Jenis Pola Lantai dalam Tari :
Vertikal memiliki arti lurus
memanjang. Pola lantai lurus vertikal berarti pola lantai yang lurus dan
memanjang. Para penari berjumlah lebih dari satu orang dan akan membentuk
formasi lurus baik dari depan ke belakang maupun sebaliknya. Pola lantai jenis
ini biasanya digunakan pada tari klasik karena pola lurus memberikan kesan yang
sederhana tetapi tetap kuat. Pola lantai melambangkan antara ikatan manusia
dengan tuhannya karena pada dasarnya Tuhan adalah Sang Pencipta kehidupan
termasuk menciptakan manusia.
Beberapa tarian daerah yang
menggunakan pola lantai ini adalah tari serimpi dari tarian Jawa Tengah, tari yospan
dari Papua, tari pasambahan dari Sumatera Barat dan tari baris cengkedan dari
Bali.
2. Pola Lantai Horizontal.
Pola lantai horizontal sebenarnya
sama seperti pola lurus vertikal dimana pola lantai bergaris lurus. Hanya saja
pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri ke kanan maupun dari
kanan ke kiri. Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai horizontal yaitu
tari indang dari Sumatera Barat dan tari saman dari Aceh.
Ada beberapa penafsiran mengenai
pola tari horizontal. Pola horizontal disebut melambangkan antara ikatan
manusia satu dengan manusia yang lain. Pada dasarnya manusia pasti membutuhkan
bantuan dari manusia lainnya.
3. Pola Lantai Diagonal.
Sesuai dengan namanya, pola
lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai ini
memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap kokoh untuk para penonton atau
penikmatnya. Tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah tari sekapur
sirih dari Jambi, tari gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan dan tari pendet
dari Bali.
4. Pola Garis Melengkung.
Pola garis melengkung sendiri
terdiri dari tiga macam yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan
lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan yang lembut
tetapi lemah. Tarian rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan pola
jenis ini. Misalnya tari ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari piring dari
Sumatera Barat dan tari randai dari Sumatera Barat.
Tugas 2 dikerjakan di buku SBdP
Setelah membaca materi diatas, kerjakan
soal berikut !
1. Apa
yang dimaksud pola lantai?
2. Apa
fungsi pola lantai dalam tari?
3. Ada
berapa pola lantai dalam tari sebutkan dan beri contoh!
4. Gambarlah
jenis-jenis pola lantai!
5. Perhatikan
gambar berikut!
Apa jenis pola lantai dan alat yang digunakan untuk
melakukan gerak tari diatas?
Jawaban ditulis dibuku kemudian difoto dan dikirim ke wa Bu. Ulfa
SELAMAT MENGERJAKAN !!!



Posting Komentar